Pada suatu hari Abdul Wahid bin Zaid r.a berjalan-jalan dipasar tiba-tiba ia melihat seorang hamba yang sedang dijual. Hamba tersebut melihat Abdul Wahid dengan mata yang tajam lalu Abdul Wahid teringin untuk membeli hamba tersebut untuk bekerja dirumahnya. Hamba ini adalah seorang yang taat dan sentiasa melakukan kerja-kerja dengan tekun sekali.
Abdul Wahid merasa heran dengan hamba ini kerana diwaktu siang ia bekerja dengan tekun sedangkan diwaktu malam ia tidak ada dirumah walaupun, sedangkan pintu rumah sentiasa tertutup dan tidak ada tanda-tanda bahawa pintu telah dibuka. Pada waktu pagi hamba tersebut telah berada kembali didalam rumah dan menyerahkan satu keping uang dirham yang terukir surah Al-Ikhlas diatasnya. Apabila ditanya oleh Abul Wahid, hamba tersebut menjawab "saya akan memberi kepada tuan setiap hari satu keping wang dirham asalkan tuan jangan bertanya kemana saya pergi". Abdul Wahid menerimanya dan tidak mengambil pusing hal tersebut.
Setelah sekian lama kejadian tersebut berlalu, pada suatu hari datang seorang teman Abdul Wahid dan memberitahu bahawa kerja hambanya setiap malam adalah menggali kubur orang yang meninggal dunia. Abdul Wahid amat terkejut atas apa yang diberitahu oleh kawanya, tetapi dia tidak percaya. Abdul Wahid berjanji akan menyelidikinya terlebih dahulu.
Pada suatu malam selepas sholat Isya, Abdul Wahid mengintai gerak gerik hambanya tanpa diketahui hambanya bahwa dia sedang dintip. Abdul Wahid melihat hambanya menuju ke pintu hanya dengan menunjukkan jarinya saja pintu tersebut terbuka dengan sendirinya sambil diperhatikan oleh Abdul Wahid dengan keheranan. Satelah hambanya keluar, pintu tersebut tertutup kembali dengan sendirinya. Abdul Wahid terus membuntuti hambanya sehingga sampai ke suatu tempat yang luas (padang pasir). Hambanya mengganti pakaiannya dengan pakaian lain yang dibuat dari kain goni. Hamba tersebut terus menunaikan solat sampai terbit fajar. Satelah selesai solat hamba tersebut menadah tangan kelangit dan memohon doa kepada yang Maha Kuasa dengan berkata "wahai tuanku yang besar berilah upah kepada tuanku yang kecil". Selesai ia berdoa jatuhlah sekeping uang dirham dari langit dan diambil oleh hamba tersebut. Abdul Wahid memerhatikan hambanya dengan perasaan heran dan takjub sekali.
Oleh karena hari sudah hampir siang, Abdul Wahid mencari air disekitarnya untuk berwudhu dan menunaikan solat Subuh. Beliau berdoa dan berjanji akan memerdekakan hambanya kerana hamba yang soleh sepertinya tidak seharusnya menghambakan diri kepada sesama manusia. Selesai berdoa Abdul Wahid mencari hambanya tetapi tidakketemu, dia telah menghilangkan dengan begitu cepat. Abdul Wahid mencoba mencari jalan untuk pulang kerumahnya tetapi tidak berjumpa kerana tempat tersebut asing baginya. Dengan perasaan cemas dan menyesal diatas tindakannya dan dalam keadaan mondar mandir yang tidak menentu tiba-tiba dia melihat bayang-bayang dari jauh orang berkuda sedang menuju kearah beliau.
Dengan parasaan tidak sabar, Abdul Wahid menunggu ketibaan orang tersebut dan sesampai ketempat beliau, orang berkuda tersebut bertanya "apakah yang kamu buat ditengah-tengah padang pasir ini wahai Abdul Wahid". Abdul Wahid keheranan dan berkata didalam hatinya, bagaimana orang ini mengetahui nama aku. Abdul Wahid menceritakan kepada orang berkuda apa yang telah terjadi. Orang berkuda itu berkata lagi "janganlah kamu merasa curiga terhadap apa yang terjadi" Abdul Wahid mengangguk-ngangguk saja oleh apa yang dikatakan orang berkuda tadi. Orang berkuda berkata lagi "tahukah kamu berapa jauh rumah kamu dangan tempat ini" jawab Abdul Wahid "saya tidak tahu". "Jaraknya adalah dua tahun perjalanan dengan kuda yang berlari dengan cepat" kata orang berkuda. Abdul Wahid heran dengan kata-kata orang berkuda tadi dan berkata didalam hati sewaktu aku mengikuti hambaku malam tadi hanya beberapa minit sahaja perjalannya kemari.
Sebelum pergi, orang berkuda tersebut berpesan kepada Abdul Wahid supaya mengunggu disini dan jangan kemana-mana, nanti malam hambamu akan datang dan kamu dapat mengikutinya pulang nanti. Abdul Wahid menunggu saja disitu seperti yang dipesan oleh orang berkuda tadi. Semasa menuggu Abdul Wahid sudah beberapa kali tertidur dan terjaga kerana keletihan dan kehausan. Apabila Abdul Wahid tersedar dari tidurnya dia mendapati makanan dan minuman telah terhidang disisinya dan hambanya juga berada disitu. Hambanya menyilahkan Abdul Wahid makan makanan yang telah terhidang. Tanpa bekata apa-apa Abdul Wahid makan dengan lahapnya karena sangat lapar dan haus. Hambanya berkata kepada Abdul Wahid "janganlah tuan mengulangi lagi perbuatan ini dan tunggulah disini sehingga saya selesai solat". Hambanya terus mengerjakan solat sehingga terbit fajar. Satelah selesai sembahyang, hambanya berdoa seperti malam sebelumnya , tiba-tiba jatuh sekeping dirham dari langit dan diberikan kepada Abdul Wahid dan ia mengambil satu dirham lagi dari sakunya seraya berkata "ini uang dirham untuk malam tadi".
Setelah selesai hambanya memimpin Abdul Wahid dan berjalan dengan cepat, tidak sampai beberapa saat mereka telah tiba dihadapan rumah Abdul Wahid. Hambanya bertanya kepada Abdul Wahid "betulkah tuan akan memerdekakan saya kerana Allah Taala" jawab Abdul Wahid "benar" Lalu hambanya menunjukkan kepada batu pengganjal pintu dan mengatakan bahwa itu adalah uang tebusannya. Abdul Wahid merasa heran bagaimnana batu yang telah lama berada disitu dijadikan uang tebusan. Lalu Abdul Wahid mengambil batu tersebut dan dengan serta merta batu tersebut bertukar menjadi segenggam emas. Abdul wahid keheranan atas keajaiban yang dilihatnya sebelum ini dan pada hari ini.
Pada waktu siangnya Abdul Wahid pergi kerumah kawannya yang mengatakan bahwa hambanya menggali kubur dan menceritakan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi. Sementara dirumahnya sedang terjadi kekacauan dimana anak perumpuan Abdul Wahid memaki hamun hambanya kerana menyangka selama dua malam anyahnya tidak balik kerumah dan menuduh hambanya membunuh ayahnya kerana mengintip perbuatan jahatnya menggali kubur orang. Anak perempuan Abdul Wahid dengan perasaan marah mengambil segenggam batu dan menghantamkan kearah hamba tersebut lalu terkena pada matanya dan menyebabkan mata hambanya keluar dan dia jatuh pingsan.
Setelah Abdul Wahid kembali kerumahnya setelah berkunjung kerumah kawannya, keadaan kelam kabut telah terjadi dimana ramai orang yang berada disitu telah memberitahu kepadanya apa yang telah terjadi. Dengan perasaan marah Abdul Wahid mengambil pedang lalu memotong tangan anaknya sehingga putus. Abdul Wahid merasa kesal diatas tuduhan yang dibuat oleh anaknya sedangkan ia tidak mengetahui keadaan sebenarnya.
Setelah hambanya sadar dari pingsan, hambanya bangkit serta mengambil mata yang telah terjatuh lalu dimasukkan kembali ketempat asalnya sambil berdoa kepada Allah supaya memulihkan kembali penglihatannya. Satelah berdoa, matanya kembali sembuh seperti sedia kala dan hambanya pergi mengambil tangan anak Abdul Wahid yang putus lalu menyambungnya seraya membaca sesuatu. Tidak lama kemudian tangan anak Abdul Wahid kembali pulih seperti sedia kala. Hambanya terus meminta diri dan pergi dari situ. Orang ramai keheranan melihat keajaiban yang telah terjadi.
Begitulah besarnya derajat orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah dan dia telah memperoleh derajat dan kemulian dari Allah s.w.t.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Selamat pagi, siang, sore, malam semuanya. Siapa yang sedang menahan lapar sekarang ? hihi.. Bagaimana kalo liat makanan-makanan dibawah...
-
Madu mengandung nutrisi yang tinggi dan obat yang berharga selama berabad-abad. Cairan emas manis dari sarang lebah adalah bahan dapur po...
-
Sepakbola merupakan olahraga yang paling disukai penduduk dunia. Tak heran jika olahraga ini dijadikan bisnis oleh pelaku bisnis dan pr...
-
Seringkali terjadi kesalahan posisi seorang makmum shalat jama'ah yang hanya berdua dengan Imam, yakni sedikit kebelakang dari ...
-
Masih membahas harga pemain sepakbola. Berikut adalah lanjutan Daftar Transfer Pemain Sepakbola Termahal , Betapa hidup mewah nya den...
-
In the late fourth century, the Western Roman Empire crumbled after a nearly 500-year run as the world’s greatest superpower. Historian...
-
Klan Uchiha (うち は 一族, Uchiha Ichizoku) adalah salah satu dari empat klan bangsawan Konohagakure , tetapi sekarang hampir punah setelah p...
-
Jinchuuriki (人柱力) adalah sebutan bagi orang-orang yang dijadikan inang oleh Bijuu (尾獣) (sembilan monster berekor) dalam Naruto. Jinchuurik...
-
Akatsuki adalah nama sebuah kelompok penjahat dalam serial Naruto . Akatsuki (暁 , "Fajar") beranggotakan 10 orang kriminal kela...
-
Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan di dunia Internasional sebagai bahasa Internasional yang menghubungkan antar negara. Jadi ...
No comments:
Post a Comment