Welcome

Selamat Datang Orang-Orang yang Terpelajar. Kencangkan Sabuk Pengaman. Blogger yang Baik Selalu Membaca Postingan Sampai Habis.
English French Spain Dutch Japanese Arabic Chinese Simplified

Tuesday 21 August 2012

Mengapa Al Qur'an Dibukukan ?


Pro kontra atas pembukuan Al Qur'an sering terjadi dikalangan umat Muslim. Ada yang mengatakan itu Bid'ah (jika ada yang berdebat tentang Bid'ah, dan Ahli Bid'ah selalu menyerempetkan tentang pembukan Al Qur'an), dan ada yang mengatakan itu bukan. Dan ingat, setiap Bid'ah itu adalah sesat, jadi tidak diperkenankan ada Bid'ah yang baik apalagi yang buruk. Tetapi sesungguhnya pembukuan Al Qur'an itu bukan termasuk perbuatan Bid'ah. Berikut sejarahnya sehingga Al Qur'an harus dibukukan.

Sesudah wafatnya junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. terjadilah suatu peristiwa seorang penipu bernama Musailamah Al-Kazzab yang menganggap dirinya sebagai nabi. Maka orang yang lemah imannya banyaklah yang kembali murtad.

Sesudah itu, keadaan bertambah genting. Saiyidina Abu Bakar r.a. telah mengisytiharkan perang bagi membenteras gejala buruk ini, maka terjadilah satu peperangan yang hebat. Dengan bantuan Allah S.W.T. tentera Islam dapat menewaskan dan membunuh Musailamah. Dalam peperangan ini banyak para hafiz (Penghafal Al Qur'an) yang terbunuh. Hal ini amat membimbangkan Saiyidina Abu Bakar. Maka beliau memerintahkan Zaid bin Thabith untuk mengumpulkan lembaran ayat-ayat Al-Quran untuk dibukukan. Sesudah mendengar perintah itu Zaid berkata : Dengan nama Allah, jika tuan hamba menyuruh hamba memindahkan gunung dari satu tempat ke satu tempat yang lain tidaklah ia membebankanku dari mengumpulkan lembaran ayat-ayat Al-Quran. Bagaimanakah sanggup tuan hamba melakukan sesuatu yang baginda sendiri tidak malakukannya?" Saiyidina Abu Bakar r.a. menerangkan bahwa tindakan ini terpaksa dibuat demi menyelamatkan Al-Quran dari terpupus.

Setelah Zaid mendengar keterangan itu, maka ia pun menemui penduduk-penduduk di situ dan mengumpulkan satu demi satu lembaran ayat-ayat Al-Quran dari mereka dan menyalinnya. Zaid r.a. juga menemui para hafiz yang menghafalnya dalam hati mereka sehingga dapatlah Zaid mengumpulkan hingga ayat yang terakhir.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer